Investor Terkenal Menjual Saham Miliknya Di Apple
Investor Terkenal Menjual Saham Miliknya Di Apple

Investor Terkenal Menjual Saham Miliknya Di Apple

Investor Terkenal Menjual Saham Miliknya Di Apple

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Investor Terkenal Menjual Saham Miliknya Di Apple
Investor Terkenal Menjual Saham Miliknya Di Apple

Investor Terkenal Menjual Saham Apple Miliknya Sebesar Lima Puluh Persen Atau Sekitar Seribu Dua Ratus Dua Puluh Lima Triliun. Warren Buffett, pemilik Berkshire Hathaway dan orang terkaya ke tujuh di dunia. Baru-baru ini menjual kepemilikan saham Apple senilai tujuh puluh lima koma lima miliar USD atau sekitar seribu dua ratus dua puluh lima. Dengan demikian, saham Berkshire di Apple kini tersisa empat ratus juta dari sebelumnya tujuh ratus sembilan puluh juta saham. Meskipun jumlah sahamnya berkurang, nilai kepemilikan Berkshire di Apple masih mencapai delapan puluh empat koma dua miliar USD atau seribu tiga ratus enam puluh enam triliun. Belum ada pernyataan resmi dari Apple atau Buffett mengenai penjualan lima puluh persen saham ini. Namun, Buffett sebelumnya telah mengisyaratkan langkah ini.

Penjualan saham besar-besaran ini menyebabkan kas Berkshire Hathaway melonjak menjadi dua ratus tujuh puluh tujuh miliar USD. Atau empat ribu empat ratus sembilan puluh enam triliun. Meningkat tajam dari seratus delapan puluh sembilan miliar USD atau tiga ribu enam puluh delapan triliun pada kuartal pertama 2024. Buffett menyebutkan bahwa penjualan saham ini di lakukan karena adanya rencana kenaikan tarif pajak atas keuntungan korporasi yang saat ini di patok dua puluh satu persen. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Apple masih akan tetap menjadi salah satu investasi terbesar Berkshire. Penjualan saham oleh Buffett bukanlah yang pertama kali. Pada tiga bulan pertama 2023, ia juga melepas sepuluh juta lembar saham Apple atau sekitar satu persen dari kepemilikannya. Selain itu, pada kuartal pertama 2024, Berkshire Hathaway melepas tiga belas persen kepemilikan mereka di Apple.

Mengenal Warren Buffet Seorang Investor Terkenal

Mengenal Warren Buffet Seorang Investor Terkenal yang mengelola perusahaan Berkshire Hathaway sekaligus yang menanam saham di perusahaan Apple. Yang mana, beliau merupakan seorang investor terkenal dengan nilai legendaris. Dengan mengubah sebuah pabrik tekstil yang bermasalah menjadi mesin keuangan yang menggerakkan Berkshire Hathaway, perusahaan induk paling sukses di dunia. Di kenal sebagai Oracle of Omaha karena kecakapannya dalam berinvestasi, Buffett telah mengumpulkan kekayaan pribadi lebih dari seratus tiga puluh miliar USD, menurut Forbes. Kekaguman terhadap Buffett mengilhami banyak penggemarnya untuk menghadiri pertemuan tahunan Berkshire di Omaha, Nebraska, yang di juluki Woodstock untuk Kapitalis. Buffett lahir pada 30 Agustus 1930, di Omaha, Nebraska, dari pasangan Howard dan Leila Buffett. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya laki-laki.

Pada usia 14 tahun, ia menginvestasikan penghasilannya di lahan seluas empat puluh hektar yang kemudian di sewakannya untuk keuntungan. Atas desakan ayahnya, Buffett mendaftar ke Universitas Pennsylvania dan di terima pada usia 16 tahun. Setelah dua tahun, ia pindah ke Universitas Nebraska dan lulus dari sana. Kemudian, ayahnya mendorongnya untuk mengejar gelar pascasarjana. Meski di tolak oleh Harvard, Buffett di terima di Universitas Columbia, di mana ia belajar di bawah bimbingan Benjamin Graham, bapak investasi nilai.

Pengalamannya di Columbia menjadi landasan bagi kariernya yang gemilang. Setelah lulus, Graham menolak untuk mempekerjakan Buffett dan bahkan menyarankan agar ia menghindari karier di Wall Street. Graham sendiri pernah ditolak oleh firma Wall Street karena ia seorang Yahudi dan memutuskan hanya mempekerjakan orang Yahudi. Buffett kembali ke Omaha untuk bekerja di firma pialang milik ayahnya dan menikahi Susan Thompson pada tahun 1952. Tiga tahun kemudian, Graham berubah pikiran dan menawarkan Buffett pekerjaan di New York, yang menandai awal dari perjalanan sukses Buffett di dunia investasi.

Perusahaan Berkshire Hathaway

Perusahaan Berkshire Hathaway milik investor terkenal ini, yang mana merupakan perusahaan induk bagi banyak bisnis termasuk GEICO dan Fruit of the Loom, di kelola oleh ketua dan CEO Warren Buffett. Yang mana, perusahaan ini memiliki kantor pusat yang terletak di Omaha, Nebraska. Awalnya, Berkshire Hathaway merupakan gabungan dari beberapa pabrik penggilingan tekstil. Warren Buffett mengambil alih perusahaan New England yang sedang kesulitan ini pada tahun 1965. Sejak itu, Berkshire berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Pada pertengahan 1960 an, Warren Buffett menjadi pemegang saham pengendali dan mulai menerapkan strategi progresif untuk mengalihkan arus kas dari bisnis inti ke investasi lain. Hingga Mei 2023, kapitalisasi pasar Berkshire Hathaway mencapai lebih dari tujuh ratus lima belas miliar USD.

Menjadikannya salah satu perusahaan publik terbesar di dunia. Berkshire memiliki sejarah panjang dalam keberhasilan operasional dan investasi cerdas. Pada Mei 2023, Berkshire adalah perusahaan publik terbesar keenam di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Saham Berkshire di perdagangkan di Bursa Efek New York dalam dua kelas saham A dan saham B. Saham Kelas A tidak pernah terbagi dan di tutup di atas lima ratus ribu USD per saham pada Mei 2023, sementara saham Kelas B di perdagangkan pada harga yang lebih rendah, yaitu tiga ratus dua puluh lima USD pada waktu yang sama. Sebagian besar kepemilikan Berkshire Hathaway berasal dari anak perusahaan asuransinya. Selain itu, perusahaan ini juga mengelola ratusan bisnis yang beragam di seluruh dunia, termasuk Duracell, International Dairy Queen, Pampered Chef, Fruit of the Loom, NetJets, dan GEICO.

Selain memiliki perusahaan swasta, Berkshire juga memiliki portofolio investasi saham besar di perusahaan publik seperti Apple, Bank of America, dan United Parcel Service UPS. Pada 31 Desember 2022, portofolio ekuitas pasar publik Berkshire bernilai lebih dari tiga ratus empat puluh enam miliar.

Tumpukkan Uang Kas Investor Terkenal Warren Buffett Melonjak Setelah Menjual Saham Apple

Warren Buffett, baru-baru ini menjual lima puluh persen kepemilikan sahamnya di Apple. Langkah ini terungkap dalam laporan laba kuartal kedua 2024 perusahaan tersebut. Di laporkan oleh Entertainment pada Senin, 5 Agustus 2024, nilai kepemilikan Berkshire di Apple kini senilai delapan puluh empat koma dua miliar USD atau seribu tiga ratus enam puluh tiga triliun, turun dari tujuh ratus sembilan puluh juta saham menjadi empat ratus juta saham. Hal ini mengejutkan banyak pihak karena Buffett dikenal sebagai investor jangka panjang. Ini bukan pertama kalinya Investor Terkenal Menjual saham Apple. Pada 2023, Berkshire Hathaway menjual sepuluh juta saham Apple, sekitar satu persen dari kepemilikannya. Kemudian, pada kuartal pertama 2024, kepemilikan di Apple dipangkas lagi sebesar tiga belas persen. Penjualan saham ini mengakibatkan Tumpukkan Uang Kas Investor Terkenal Warren Buffett Melonjak Setelah Menjual Saham Apple menjadi 277 miliar USD.

Atau empat ribu empat ratus delapan puluh enam triliun pada kuartal kedua 2024. Naik tajam dari seratus delapan puluh sembilan miliar USD pada kuartal pertama 2024. Laporan pendapatan perusahaan ini menunjukkan bahwa tujuh puluh dua persen dari nilai wajar agregat perusahaan Berkshire Hathaway terfokuskan di lima perusahaan yaitu American Express tiga puluh lima koma satu miliar USD, Apple delapan puluh empat koma dua miliar USD, Bank of America empat puluh satu koma satu miliar USD, Coca-Cola dua puluh lima koma lima miliar USD, dan Chevron delapan belas koma enam miliar USD. Perlu diketahui, perusahaan Berkshire Hathaway pertama kali membeli saham Apple yaitu pada tahun 2016 di bawah pengaruh investor terkenal dunia Warren Buffett, Ted Weschler, dan juga Todd Combs. Meski belum ada penjelasan resmi dari Apple dan Buffett mengenai penjualan lima puluh persen saham ini, namun isyarat telah di berikan oleh Buffett, seorang Investor Terkenal.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait