Travel
Carlos Sainz Resmi Pindah Dari Ferrari Ke Williams
Carlos Sainz Resmi Pindah Dari Ferrari Ke Williams
Carlos Sainz Pembalap F1 Yang Sebelumnya Menjadi Pembalap Di Tim Ferrari Kini Resmi Pindah Menjadi Pembalap Untuk Tim Williams. Ia akan pindah dari tim yang berposisi 2 pada pergelaran konstruktor ke tim yang berada pada posisi 9 di tahun 2025 mendatang. Ini merupakan pencapaian signifikan bagi Williams, yang berhasil membujuk pembalap Ferrari untuk masuk menjadi bagian dari mereka tahun 2025 mendatang. Meskipun Sainz mungkin harus mengorbankan kejuaraan F1 yang biasanya ia raih dalam waktu singkat. Komitmennya terhadap proyek jangka panjang Williams menunjukkan dedikasi yang besar. Presenter podcast F1, Tom Clarkson, menyatakan khawatir mengenai transisi ini dengan James Vowles. Clarkson menanyakan apakah Vowles khawatir bahwa peralihan dari Ferrari. Tim yang dapat memberikan kemenangan balapan, ke Williams, yang sedang berada pada posisi belakang, akan sulit bagi Sainz.
Ex pemimpin Mercedes, Vowles, telah mengakui bahwa keputusan untuk pindah memang akan memakan waktu karena perbedaan besar dalam posisi tim. Namun, ia menilai bahwa hadiah dari membantu tim berkembang jauh lebih berharga daripada kemenangan individual. Vowles juga menekankan bahwa Carlos Sainz bukanlah orang yang tidak paham tentang apa yang dia lakukan. Ia sudah berkomunikasi dengan Williams mulai akhir tahun dan pada akhirnya ia lebih memilih Williams di bandingkan Alpine serta Sauber. Ia mengingat pertemuan pertamanya dengan keluarga Sainz di Negara Arab Abu Dhabi Tahun dua ribu dua puluh tiga, saat Sainz masih terikat kontrak bersama Ferrari. Vowles mengungkapkan kekagumannya terhadap Sainz, yang pernah mengalahkan pembalap-pembalap top seperti Lando Norris, Charles Leclerc, dan Max Verstappen. Ia percaya bahwa ketika Sainz berada dalam kondisi yang tepat, performanya sangat mengesankan. Akhirnya, Williams berhasil mendapatkan Sainz, yang akan bergabung bersama Alex untuk setidaknya 2 tahun mendatang.
Carlos Sainz Pemenang Formula 1 GP Australia 2024
Mendapatkan Carlos Sainz Pemenang Formula 1 GP Australia 2024, adalah pencapaian luar biasa bagi tim Williams musim ini. Namun, di balik kesepakatan yang menguntungkan ini, muncul kekhawatiran terkait transisi yang akan di alami oleh Sainz. Dengan pindah dari tim yang kini menduduki posisi kedua di klasemen konstruktor, Scuderia Ferrari, ke tim yang berada di posisi sembilan. Sainz mungkin menghadapi rasa ‘kaget’ dengan tim dan mobil barunya musim depan. Menurut laporan dari Crash pada 11 Agustus 2024, Kepala Tim Williams, James Vowles, dalam podcast D1 Nation yang dipandu Tom Clarkson. Menyebutkan bahwa kekhawatiran tersebut tidak menjadi masalah besar.
Vowles, yang juga pernah membuat keputusan untuk berpindah dari Mercedes ke Williams. Menganggap bahwa Sainz mungkin mempertimbangkan hal serupa saat membuat keputusan tersebut. Vowles mengungkapkan bahwa perjalanannya sendiri dari grid depan ke grid belakang adalah keputusan yang di sengaja dan menilai bahwa kebahagiaan dari memajukan tim jauh lebih besar di bandingkan dengan kemenangan individu.
Carlos Sainz, yang telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan Williams, siap untuk membawa tim ke level yang lebih baik. Menurut Vowles, Sainz adalah pembalap yang berpikir dengan matang sebelum membuat keputusan. Vowles, yang telah mengincar Sainz sejak lama, menyatakan bahwa ia bersedia menunggu keputusan Sainz hingga akhirnya memenangkan persaingan dengan Sauber dan Alpine. Vowles juga mengingat bahwa Sainz pernah mengalahkan pembalap-pembalap top seperti Lando Norris, Charles Leclerc, dan Max Verstappen. Meskipun ada beberapa kritik terhadap keputusan Sainz untuk pindah ke Williams. Banyak hal positif yang dapat di peroleh, termasuk bergabungnya Sainz dengan tim yang sangat mendukung dan menginginkannya. Dengan tim yang solid, Sainz dan Williams memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan mereka dan meningkatkan performa tim secara maksimal.
Mengenai Masa Depannya
Pada akhir Juli lalu, Carlos Sainz akhirnya mengatasi ketidakpastian Mengenai Masa Depannya. Setelah mengetahui bahwa Ferrari tidak akan memiliki tempat untuknya pada tahun 2025, Sainz memutuskan untuk bergabung dengan proyek Williams. Scuderia Ferrari telah mengumumkan pada bulan Februari bahwa Lewis Hamilton akan menjadi rekan satu tim Charles Leclerc untuk musim mendatang, sehingga Sainz memiliki waktu untuk memikirkan pilihan berikutnya. Meskipun Sainz awalnya mempertimbangkan opsi yang lebih sulit seperti Red Bull dan Mercedes. Pilihan yang paling jelas menjadi Audi, Alpine, dan tim yang berbasis di Grove, yaitu Williams. Akhirnya, Sainz memutuskan untuk bergabung dengan tim yang berada di sebelah tetangga Alex Albon. Setelah terjadi perselisihan di Grand Prix Belgia, terungkap bahwa Sainz telah menandatangani kontrak multi-tahun dengan tim yang di pimpin oleh James Vowles. Vowles kemudian mengungkapkan bagaimana reaksi staf tim yang menggunakan mesin Mercedes ini sangat positif terhadap perekrutan Sainz.
Pada hari pengumuman resmi kepada staf tim, layar besar di pasang untuk memperkenalkan Sainz. Dengan sekitar 700 orang hadir, suasana sangat emosional dengan sorak-sorai, teriakan, dan tepuk tangan yang sangat meriah. Reaksi tersebut sangat mengesankan sehingga menit pertama video pengumuman tidak terdengar jelas karena kebisingan. Reaksi ini menunjukkan keyakinan tim terhadap keputusan tersebut dan harapan untuk membuktikan bahwa mereka berada di jalur yang benar. Sainz percaya bahwa Williams adalah tempat yang tepat untuknya di masa depan dan yakin dengan kemajuan yang telah di capai. Dia menyatakan komitmennya untuk berusaha sebaik mungkin mulai 1 Januari 2025, dengan tujuan mengembalikan tim ke posisi yang layak. Saat ini, Sainz menempati posisi kelima dalam klasemen umum pembalap dengan 162 poin. Klimaks dari kampanyenya adalah kemenangan di Australia, di tambah dengan empat podium lainnya, semuanya di posisi ketiga, yaitu di Bahrain, Jepang, Monaco, dan Austria.
Melakukan Negosiasi Dengan Mercedes
Carlos Sainz Jr saat ini di konfirmasi tengah Melakukan Negosiasi Dengan Mercedes untuk musim depan, dan ada kemungkinan besar bahwa ia akan berpindah tim pada musim 2025. Sainz dipastikan kehilangan kursinya di Ferrari pada F1 2025 mendatang. Mengingat timnya telah mengumumkan perekrutan Lewis Hamilton dari Mercedes untuk berduet dengan Charles Leclerc. Mercedes, yang juga dikenal sebagai Silver Arrow, dikabarkan tertarik untuk merekrut Sainz sebagai pengganti Hamilton. Rumor yang berkembang pada pekan lalu menyebutkan bahwa Sainz mungkin telah menandatangani ‘kesepakatan 1+1’ dengan Mercedes, yang berarti ia akan bergabung dengan tim tersebut pada musim 2025. Kesepakatan ini memungkinkan Mercedes untuk memilih apakah akan mempertahankan Sainz pada musim 2026 dan seterusnya atau tidak. Namun, laporan dari Racingnews365 pada Selasa (16/4/2024) menyatakan bahwa meskipun Sainz dan Mercedes sedang dalam pembicaraan, belum ada kesepakatan yang resmi ditandatangani, dan tidak akan ada pengumuman sebelum atau selama akhir pekan F1 GP China 2024.
Racingnews365 juga mengonfirmasi bahwa opsi kesepakatan 1+1 sedang dipertimbangkan, yang akan memberikan Mercedes fleksibilitas dalam mengevaluasi Andera Kimi Antonelli pada musim 2025 untuk kemungkinan promosi pada 2026. Di sisi lain, kesepakatan ini juga akan memberi Sainz pilihan untuk tetap berada di sirkuit F1 pada 2026, dengan kemungkinan bergabung dengan Audi yang resmi masuk ke F1 pada tahun tersebut. Selain itu, Sainz bisa menjadi kandidat potensial untuk Red Bull pada musim 2026 jika Verstappen atau Perez meninggalkan tim. Dengan demikian, kesepakatan 1+1 ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak tanpa adanya kerugian. Negosiasi antara Mercedes dan Carlos Sainz menunjukkan potensi perubahan besar di F1, dengan opsi kesepakatan 1+1 yang menawarkan fleksibilitas untuk kedua belah pihak dan memungkinan masa depan yang menjanjikan bagi Carlos Sainz.