Otomotif
Brian Niccol Menjadi CEO Baru Starbucks
Brian Niccol Menjadi CEO Baru Starbucks
Brian Niccol Menjadi CEO Founder Starbucks Terbaru Menggantikan Laxman Narasimhan Dan Memiliki Opsi Kerja WFH Sebagai Kesepakatan Kontrak. Ia juga mendapatkan Rp 1,7 triliun saat menjadi CEO Founder Starbucks menggantikan Laxman Narasimhan. Pada Selasa, 13 Agustus 2024, Starbucks mengumumkan Brian Niccol sebagai CEO baru perusahaan. Menggantikan Laxman Narasimhan, pendiri dan mantan CEO Starbucks. Niccol, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Chipotle Mexican Grill, akan mulai menjabat pada 9 September. Niccol, yang juga memiliki pengalaman di Taco Bell dan Pizza Hut, di angkat karena Starbucks berusaha membalikkan kinerja bisnisnya yang menurun. Terutama akibat melemahnya sentimen konsumen dan tantangan pasar di Cina, sebagaimana di laporkan oleh ndtv.com. Ketua dewan direksi Starbucks, Mellody Hobson, menyatakan bahwa Niccol adalah sosok dengan pengalaman dan rekam jejak yang kuat dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan.
Selain itu, Nancy Tengler, CEO Laffer Tengler Investments, juga memberikan sambutan positif. Menilai bahwa Niccol telah melakukan perubahan signifikan di Chipotle melalui digitalisasi dan inovasi yang membuat perusahaan berkembang pesat. Di bawah kepemimpinan Niccol, Chipotle mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Dengan peningkatan pendapatan hampir dua kali lipat dan laba yang signifikan. Niccol memimpin Chipotle sejak Maret 2018 dan juga menjabat sebagai chairman sejak Maret 2020. Sebelumnya, ia menjabat sebagai CEO Taco Bell dan memiliki pengalaman di Pizza Hut serta Procter & Gamble. Niccol di kenal dengan inisiatif modernisasi digital di Chipotle, termasuk peluncuran Chipotlanes untuk pemesanan digital. Yang membantu membuka hampir 1.000 gerai baru dan memperkenalkan teknologi seperti prosesor alpukat otomatis untuk mempercepat proses memasak. Dengan latar belakang dan pencapaiannya, Niccol di harapkan dapat membawa perubahan positif yang serupa di Starbucks.
Kepemimpinan Brian Niccol
Brian Niccol, yang saat ini menjabat sebagai CEO Chipotle Mexican Grill. Telah secara resmi di umumkan sebagai CEO baru Starbucks mulai 13 Agustus 2024. Niccol akan menyelesaikan masa jabatannya di Chipotle pada 31 Agustus 2024. Laxman Narasimhan, yang merupakan CEO Starbucks sebelumnya, akan meninggalkan posisinya dan direksi Starbucks setelah hanya setahun menjabat, sejak bergabung pada 2023. Selama kepemimpinan Narasimhan, Starbucks mengalami penurunan penjualan global sebesar 3% pada toko-toko yang baru di buka dalam kurun waktu setahun. Sebaliknya, di bawah Kepemimpinan Brian Niccol, Chipotle mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 800% selama periode yang sama. Penunjukan Niccol sebagai CEO Starbucks di dasarkan pada rekam jejaknya yang mengesankan. Menurut Economic Times, Niccol bergabung dengan Chipotle pada 2018 dan di angkat sebagai Ketua Dewan Pengurus pada Maret 2020. Pria kelahiran 16 Agustus 1974 ini meraih gelar sarjana dari Universitas Miami dan MBA dari Sekolah Bisnis Universitas Chicago Booth.
Karier Niccol di industri makanan telah terbukti sukses dengan berbagai penghargaan. Seperti termasuk dalam daftar ‘People who Defined 2019’ oleh Bloomberg, ‘Best CEO’s’ versi Comparably, dan ‘Businessperson of the Year’ versi Fortune. Dia juga merupakan anggota dewan pengurus Walmart Inc., serta sebelumnya terlibat di KB Home dan Harley-Davidson. Niccol pernah menjabat di Taco Bell dari 2011 hingga awal 2018 dan di Pizza Hut antara 2005 dan 2011, setelah memulai kariernya di Procter & Gamble. Kekayaan bersih Niccol di perkirakan bervariasi antara US$65 juta hingga hampir US$300 juta. Yang berasal dari gaji dan sahamnya di perusahaan-perusahaan seperti Chipotle, Harley-Davidson, dan Yum Brands.
Menurut Irish Star, Niccol di laporkan memiliki sekitar 6.406 saham Chipotle Mexican Grill senilai lebih dari US$1,21 juta. Namun, saham Chipotle mengalami penurunan lebih dari 10 persen setelah pengumuman bahwa Niccol akan meninggalkan posisinya. Yang juga di sebabkan oleh reaksi pelanggan terhadap pengurangan porsi makanan dengan harga yang sama serta inflasi yang tinggi.
Starbucks Dapat Menumbuhkan Nilai Saham
Pada perjalanan yang beresiko, Starbucks Dapat Menumbuhkan Nilai Saham sebanyak 20 persen di hari Selasa selepas pemberitahuan penunjukan, Brian Niccol sebagai CEO Starbucks yang baru. Dengan ancaman yang berasal dari investor untuk segera mendesak perubahan serta untuk mengatasi penurunan manajerial keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam usaha Starbucks. Di restoran cepat saji Niccol sudah bukan figur asing. Niccol dapat mengubah suatu usaha dari situasi kritis menjadi pemimpin pasar selama masa jabatannya sebagai CEO Chipotle. Mulai bergabung pada bulan Maret 2018, Brian Niccol memimpin Chipotle dengan mengerek harga saham perusahaan naik hingga 770%. Pada tahun lalu perusahaan Chipotle memiliki pendapatan hingga $10,6 M yang di kelola oleh Brian Niccol. Meski restoran makanan mengalami pertumbuhan yang lambat, perusahaan tetap tumbuh dengan rata – rata tahunan sebesar 15 persen. Sebelum ia memimpin perusahaan ia di kenal karena keberhasilannya menangani masalah keamanan di Chipotle.
Pada masa kepemimpinan Laxman Narasimhan Starbucks kurang memuaskan akibatnya Starbucks merekrut Brian Niccol menjadi CEO baru menggantikan Laxman. Selama menjadi CEO Starbucks menggantikan Howard, Narasimhan mengalami berbagai rintangan. Di antaranya kesulitan ekonomi pada pasar Cina serta persaingan harga yang meningkat. Saham Starbucks turun hingga 22 persen pada masa jabatannya. Sementara pada periode yang sama indeks S & P 500 bertumbuh sebanyak 36 persen. Pada masa kepemimpinan Narasimhan banyak yang tidak percaya terhadapnya karena kritik dari Schultz ke manajemen perusahaan. Namun, pertumbuhan saham Starbucks bersamaan dengan pengumuman perekrutan Niccol. Harga saham Starbucks mencapai angka $90 serta hampir menghapus kerugian saham sepanjang tahun ini., Merekrut Brian Niccol untuk menggantikan Laxman adalah langkah yang bagus menurut seorang analis senior produk konsumen, Michael Halen. Brian Niccol di harapkan segera membawa konsep proyek transparansi, inovasi, eksekusi, serta akuntabilitas ke Starbucks.
Starbucks Akan Membayar Niccol Sebesar $113 Juta
Brian Niccol, CEO Chipotle, kini menggantikan posisi Laxman Narasimhan sebagai CEO Starbucks. Starbucks Akan Membayar Niccol Sebesar $113 Juta dan memberikan fleksibilitas untuk bekerja dari rumah, sebagaimana di laporkan oleh Wall Street Journal dan Harta Benda. Akibat perubahan kepemimpinan ini, saham Starbucks mengalami kenaikan, sedangkan saham Chipotle mengalami penurunan. Seiring dengan berlakunya pengunduran diri Narasimhan secara efektif, Rachel Ruggeri, penjabat CFO Starbucks, akan memegang posisi sebagai kepala eksekutif sementara hingga Niccol secara resmi memulai jabatannya pada 9 September. Meskipun Starbucks merupakan salah satu perusahaan kopi terkemuka di dunia, perusahaan ini menghadapi kesulitan keuangan pada tahun ini. Penjualan di gerai yang sama mengalami penurunan di pasar utama mereka, yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok, menurut CNBC.
Narasimhan mulai menjabat sebagai CEO pada Maret 2023, menggantikan Howard Schultz, yang sebelumnya merupakan bos Starbucks. Pada awal tahun ini, Schultz menulis surat terbuka di LinkedIn mengenai kondisi keuangan perusahaan. Walaupun tidak secara eksplisit menyebut nama Narasimhan, Schultz memberikan beberapa rekomendasi kepada jaringan Starbucks, menekankan perlunya para pemimpin senior dan anggota dewan untuk lebih banyak berinteraksi dengan barista di setiap toko. Schultz mengusulkan bahwa langkah pertama yang harus diambil adalah memperbarui platform pemesanan dan pembayaran seluler Starbucks untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, serta merombak strategi pemasaran dengan fokus pada inovasi yang mengutamakan kualitas kopi. Meski Schultz menyatakan bahwa dia tidak lagi terlibat dalam dewan direksi Starbucks atau memiliki peran formal sejak April 2023, dia tetap menunjukkan kecintaannya pada perusahaan dan semua stafnya.
Schultz juga mencatat bahwa meskipun ia mengalami kekecewaan finansial selama lebih dari empat dekade memimpin Starbucks, ia percaya bahwa perusahaan akan pulih dari kemerosotan keuangan ini. Starbucks mengharapkan revitalisasi dan pertumbuhan yang signifikan di bawah kepemimpinan inovatif dari Brian Niccol.