Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Middleweight
Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Middleweight

Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Middleweight

Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Middleweight

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Middleweight
Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Middleweight

Dricus Du Plessis Mempertahankan Sabuk Juara Kelas Menengah Pada Saat Pertandingan Melawan Israel Adesanya. Bertarung pada Rach Arena, Perth, Australia, pada Minggu malam delapan belas agustus dua ribu dua puluh empat. Israel Adesanya kalah melalui submission pada ronde 4 pada UFC 305 setelah Du Plessis menyerang dengan teknik submission rear naked choke pada bagian leher. Hasil dari pertarungan tersebut membuat Israel Adesanya tidak dapat menambah gelar juara kelas menengahnya selepas sebelas bulan tidak bertanding. Sementara itu, Du Plessis berhasil mempertahankan gelarnya. Dricus memulai pertarungan dengan mencoba melayangkan tendangan dan mencari kesempatan untuk menyerang. Adesanya merespons dengan tendangan keras, namun Dricus memberi pukulan tangan kiri pada saat ia maju.

Dricus maju terus, sementara Adesanya kembali menyerang dengan melayangkan tendangan kuat yang mengarah ke badan. Meskipun terjadi pertukaran serangan, Dricus tidak berhasil membuat takedown lawannya. Tinju dari tangan Dricus menghantam keras pada saat lawannya mundur. Di ikuti dengan tunji tangan kanan serta sepakan yang keras. Masuk round 2, Israel terus melakukan serangan dengan kakinya, namun Dricus dapat menghalang serangannya untuk melakukan takedown. Walaupun awalnya tidak bisa mengamankan posisi, Du Plessis akhirnya dapat melompat menuju punggung Israel sekaligus menyeretnya ke bawah. Adesanya berusaha berdiri kembali serta menguasai kaki. Namun Du Plessis terus menekan dengan kuncian tubuh dan serangkaian pukulan dalam jarak dekat.

Memasuki ronde keempat, Adesanya mendaratkan pukulan kiri panjang dan tendangan kaki, sementara Du Plessis membalas dengan tendangan tubuh. Adesanya terus menyerang, tetapi Du Plessis melancarkan tendangan dan pukulan keras yang tampaknya mengganggu Adesanya. Akhirnya, Du Plessis melancarkan hook kiri yang bagus dan pukulan tangan kanan berturut-turut. Sebelum mengunci kuncian rear-naked choke, memaksa Adesanya menyerah. Momentum yang semula di kuasai Adesanya berubah dalam hitungan detik.

Dricius Du Plessis Yang Lahir Di Afrika Selatan

Dricus du Plessis baru saja memenangkan pertandingan UFC 297 setelah mengalahkan Sean Strickland pada Minggu, 21 Januari 2024, dan meraih gelar juara kelas menengah. Berdasarkan laporan ESPN, Dricus Du Plessis Yang Lahir Di Afrika Selatan pada 14 Januari 1994 dan di kenal dengan nama Stillknock. Kini menjadi petarung kelas menengah dengan tinggi 185 sentimeter dan berat 83 kilogram. Saat ini, ia bergabung dengan tim CIT Performance Institute. Dalam dunia mixed martial arts (MMA), Dricus du Plessis memiliki catatan yang mengesankan dengan 21 kemenangan dan 2 kekalahan. Dari kemenangan tersebut, 9 di raih melalui technical knockout (TKO), sementara ia mengalami kekalahan TKO satu kali. Technical knockout adalah situasi di mana lawan tidak dapat melanjutkan pertarungan karena cedera, membuatnya tidak layak untuk bertanding lebih lanjut.

Menurut Tapology, Dricus du Plessis kini berada di peringkat pertama dunia dalam kategori Current Best MMA Middleweight Fighter. Ia juga menempati peringkat ketiga dalam kategori MMA Fighter of The Year for 2024. Peringkat ketujuh dalam kategori MMA Fighter of The Year 2023, serta peringkat 17 dalam kategori Current Best Pound MMA Fighter. Sejak usia 5 tahun, Dricus du Plessis sudah menunjukkan minat dalam bela diri seperti judo dan gulat. Ketertarikan ini mengarahkannya untuk mulai berlatih dan berkompetisi di usia 14 tahun. Keputusannya untuk mengejar karier di MMA profesional datang setelah ia menyadari minatnya dalam memahami seni dan keseimbangan bertarung. Dricus du Plessis juga mengambil inspirasi dari Connor McGregor untuk membangun kepercayaan diri dan mentalnya dalam bertarung.

The Home Of Martial Arts

Di kelas welter, The Home Of Martial Arts memiliki sejumlah petarung kelas dunia yang di kenal karena kehebatannya. Salah satu petarung yang menonjol adalah Soldic, seorang atlet Kroasia yang di juluki Robocop karena penampilannya yang mengesankan. Sebelum bergabung dengan ONE Championship pada 2022, petarung yang saat ini tinggal di Jerman tersebut telah menjadi juara di dua divisi KSW, menunjukkan dominasinya di Eropa. Soldic di kenal sebagai salah satu petarung MMA terbaik di kawasan tersebut, dengan catatan kemenangan tujuh kali berturut-turut di promotor sebelumnya. Selain itu, ia juga merupakan satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Dricus du Plessis melalui KO di tahun 2018. Du Plessis, yang baru saja mempertahankan gelar sabuk kelas menengah UFC dengan mengalahkan Israel Adesanya akhir pekan lalu. Menghadapi Soldic dalam pertemuan mereka sebelumnya.

Dalam pertarungan awal antara Soldic dan Du Plessis di KSW. Du Plessis berhasil menang setelah menjatuhkan Soldic dengan hook, merebut sabuk kelas welter. Beberapa bulan kemudian, Soldic membalas kekalahannya dengan kemenangan dalam pertandingan ulang di ronde ketiga, merebut kembali sabuk kelas welter KSW. Setelah itu, Soldic melanjutkan dominasinya dengan tujuh kemenangan berturut-turut dan di kenal sebagai pemburu finish ulung, dengan 17 dari 20 kemenangannya di raih melalui KO/TKO dan satu kemenangan lewat kuncian.

Namun, karier mereka berpisah pada tahun 2019. Du Plessis melanjutkan kariernya di UFC di kelas menengah, sementara Soldic bergabung dengan ONE Championship pada 2022. Di ONE Championship, Soldic menghadapi beberapa tantangan besar, termasuk laga debutnya melawan Murad Ramazanov yang di anulir akibat serangan ilegal, serta kekalahan KO dari mantan juara kelas welter Zebaztian Kadestam, meskipun Soldic sempat mendominasi pertandingan sebelum akhirnya terjatuh.

Mengalahkan Israel Adesannya Di UFC 305

Dricus du Plessis baru saja berhasil mempertahankan gelar juara kelas menengahnya pada akhir pekan lalu, Mengalahkan Israel Adesanya Di UFC 305 melalui cekikan. Setelah kemenangan tersebut, suasana yang kontras terjadi di belakang arena pertarungan. Dricus du Plessis terlihat berbicara dengan santai kepada Adesanya yang baru saja di kalahkannya. Dalam wawancaranya, Du Plessis menjelaskan bahwa ia mendekati Adesanya setelah laga untuk menjelaskan bahwa tidak ada maksud jahat dalam kata-katanya sebelumnya. Ia menyampaikan bahwa jika Adesanya merasa tersinggung oleh apa yang di katakannya, itu bukanlah niatnya, dan ia hanya ingin memberikan dorongan. Adesanya memahami hal tersebut.

Sebagai seorang pejuang, Du Plessis mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Adesanya, meskipun mereka tidak saling mengenal secara pribadi. Du Plessis mengakui bahwa setelah bertanding di oktagon dan melihat pencapaian Adesanya dalam olahraga ini, ia sangat menghormati Adesanya. Du Plessis juga menjelaskan bahwa jaket yang di berikan kepada Adesanya di beli khusus sebagai tanda penghargaan, apapun hasil dari pertarungan tersebut. Jaket itu merupakan simbol apresiasi Du Plessis terhadap Adesanya dan momen berharga dalam kariernya. Ia membawa jaket itu untuk diberikan kepada Adesanya sebelum pertandingan, dengan harapan untuk menghargai laga yang telah mereka jalani dan mengingat momen luar biasa tersebut.

Meskipun begitu, setelah memberikan penghargaan kepada Adesanya, Du Plessis kini akan mengambil waktu istirahat sejenak sebelum melanjutkan pertarungan untuk mempertahankan gelarnya di masa depan. Setelah melalui serangkaian pertarungan sengit dan menunjukkan ketangguhan luar biasa di arena, akhirnya gelar juara kelas menengah UFC di raih oleh Dricus Du Plessis.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait