Atlet Angkat Besi Asal Indonesia Meraih Emas
Atlet Angkat Besi Asal Indonesia Meraih Emas

Atlet Angkat Besi Asal Indonesia Meraih Emas

Atlet Angkat Besi Asal Indonesia Meraih Emas

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Atlet Angkat Besi Asal Indonesia Meraih Emas
Atlet Angkat Besi Asal Indonesia Meraih Emas

Atlet Angkat Besi, Rizki Juniansyah Asal Indonesia Berhasil Meraih Medali Emas Pada Pergelaran Olimpiade Paris 2024. Rizki Juniansyah berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade dua ribu dua puluh empat. Dengan meraih medali emas di cabang olahraga angkat besi kelas tujuh puluh tiga kilogram. Berlaga di South Paris Arena pada Jumat dini hari, tanggal sembilan Agustus, Rizki berhasil mengalahkan dua pesaingnya. Yaitu Weeraphon Wichhuma dan Dimitrov Bozhidar Andreev, dengan total angkatan mencapai tiga ratus lima puluh empat kilogram. Pada angkatan snatch, Rizki berhasil mengangkat beban seberat seratus lima puluh lima kilogram setelah sempat gagal pada percobaan pertama dan kemudian sukses pada percobaan kedua. Sementara itu, pada angkatan clean & jerk, atlet berusia dua puluh satu tahun ini mengangkat beban seberat seratus sembilan puluh satu kilogram pada percobaan pertama. Dan mencetak rekor olimpiade dengan angkatan sebesar seratus sembilan puluh sembilan kilogram pada percobaan selanjutnya.

Dengan pencapaian ini, Rizki menjadi lifter Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. Sekaligus menambah koleksi medali emas Indonesia menjadi dua keping di Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat. Sejak awal menuju Olimpiade, Rizki sudah menunjukkan potensi besar untuk meraih medali. Meskipun ia sempat harus beristirahat lama karena mengalami usus buntu. Namun, Rizki berhasil bangkit dengan gemilang di ajang IWF World Cup dua ribu dua puluh empat di Phuket, Thailand. Untuk meraih gelar juara, Rizki berhasil mencatatkan rekor dunia dengan total angkatan sebesar tiga ratus enam puluh lima kilogram. Sementara di Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat. Ia mencetak rekor olimpiade untuk angkatan clean & jerk dengan catatan seratus sembilan puluh sembilan kilogram.

Bonus Dari Cabor Angkat Besi Olimpiade Paris 2024

Rizky Juniansyah akan mendapatkan Bonus Dari Cabor Angkat Besi Olimpiade Paris 2024 setelah meraih Medali Emas dalam Cabor Angkat Besi. Rizki Juniansyah yang baru saja meraih medali emas di Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat pada cabang olahraga angkat besi kelas tujuh puluh tiga kilogram, di pastikan akan menerima bonus dari pemerintah. Meskipun jumlah pastinya belum di umumkan, Menpora Dito Ariotedjo memastikan bahwa bonus dalam bentuk uang tunai telah di siapkan. Menpora Dito juga menegaskan bahwa dalam setiap ajang multievent seperti Olimpiade, pemerintah selalu memberikan bonus kepada para peraih medali.

Jika melihat pada bonus yang di berikan kepada peraih medali emas di Olimpiade Tokyo dua ribu dua puluh. Yaitu sebesar lima koma lima miliar rupiah, maka Rizki Juniansyah di perkirakan akan menerima setidaknya jumlah yang sama. Bahkan, jika mempertimbangkan inflasi, uang yang di terima Rizki Juniansyah kemungkinan akan lebih tinggi di bandingkan bonus yang di terima peraih medali emas di Olimpiade Tokyo dua ribu dua puluh.

Rizki Juniansyah memenangkan medali emas secara dramatis dalam laga yang di adakan di Paris Expo Porte de Versailles pada Jumat dini hari, sembilan Agustus dua ribu dua puluh empat. Di katakan dramatis karena Rizki sempat tertinggal sepuluh kilogram pada angkatan snatch dari rival beratnya. Shi Zhiyong, yang merupakan peraih medali emas di Olimpiade Rio dua ribu enam belas dan Olimpiade Tokyo dua ribu dua puluh. Ketika Rizki hanya mampu mengangkat beban seberat seratus lima puluh lima kilogram pada angkatan snatch. Shi Zhiyong berhasil mengangkat beban hingga seratus enam puluh lima kilogram. Yang membuatnya memimpin di puncak klasemen sementara Rizki berada di posisi kedua. Namun, keberuntungan tidak berpihak kepada Shi Zhiyong di angkatan clean & jerk. Lifter berusia tiga puluh satu tahun ini gagal dalam tiga percobaan untuk mengangkat beban dengan sempurna. Sehingga membuka peluang bagi Rizki untuk meraih kemenangan.

Statistik Rizky Juniansyah

Statistik Rizky Juniansyah pada Olimpiade Paris 2024. Rizki Juniansyah, atlet angkat besi putra Indonesia, berhasil meraih medali emas di kelas tujuh puluh tiga kilogram putra dalam Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat. Yang berlangsung di Paris Expo Porte de Versailles, Prancis, pada Jumat dini hari, tanggal sembilan Agustus. Rizki memulai kompetisi dengan angkatan snatch seberat seratus lima puluh lima kilogram. Yang membuatnya tertinggal sepuluh kilogram dari Shi Zhiyong asal Tiongkok, dan satu kilogram dari Julio Mayora Pernia dari Venezuela. Namun, baik Shi maupun Pernia gagal pada bagian clean and jerk, sehingga tersingkir dari persaingan medali.

Dengan tersingkirnya dua rival besar tersebut, Rizki memiliki peluang besar untuk meraih emas. Ia menyelesaikan angkatan pertama clean and jerk dengan beban seratus sembilan puluh satu kilogram. Sebelum meningkatkan beban menjadi seratus sembilan puluh sembilan kilogram pada percobaan kedua. Angkatan ini memecahkan rekor olimpiade untuk clean and jerk dan memastikan Rizki menyabet medali emas.

Rizki lahir dari keluarga atlet ayahnya, Mohamad Yasin, adalah mantan atlet angkat besi. Sementara ibunya, Yeni Rohaeni, adalah mantan atlet angkat berat. Sejak duduk di bangku kelas empat sekolah dasar, Rizki sudah dilatih oleh ayahnya untuk menjadi atlet angkat besi profesional. Rizki mulai berkompetisi di Kejuaraan Nasional Antar PPLP tahun dua ribu tujuh belas. Dan berhasil meraih medali emas pada tahun berikutnya. Ia juga berpartisipasi di PON dua ribu dua puluh satu di Papua, di mana ia meraih medali emas di kelas tujuh puluh tiga kilogram. Pada tahun yang sama, Rizki memenangkan emas di Kejuaraan Dunia Junior, yang diulanginya pada tahun dua ribu dua puluh dua.

Rekor Pribadi Rizky Juniansyah

Rekor Pribadi Rizky Juniansyah dalam Cabor Angkat Besi termasuk mengagumkan. Kemenangan Rizki Juniansyah di Olimpiade dua ribu dua puluh empat menandai akhir dari penantian panjang Tim Angkat Besi Indonesia untuk memiliki lifter yang meraih medali emas Olimpiade. Indonesia telah berpartisipasi dalam cabang angkat besi Olimpiade sejak tahun seribu sembilan ratus lima puluh dua di Helsinki, Finlandia, di mana Indonesia mengirim lifter Ging Hwie Thio. Namun, tradisi medali Olimpiade baru di mulai pada Olimpiade dua ribu di Sydney, Australia, ketika Lisa Rumbewas meraih medali perak. Sayangnya, medali emas tetap belum berhasil di raih Indonesia sebelumnya.

Setelah tujuh puluh dua tahun berlalu, Indonesia akhirnya berhasil merebut medali emas di Olimpiade dua ribu dua puluh empat. Rizki Juniansyah mengakhiri penantian panjang dengan menyumbangkan medali emas dan menjadikan dirinya juara Olimpiade di cabang angkat besi. Selain itu, Rizki juga memecahkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk di kelas tujuh puluh tiga kilogram. Angkatan kedua Rizki seberat seratus sembilan puluh sembilan kilogram menjadikannya pemegang rekor Olimpiade baru. Rizki Juniansyah tidak hanya berhasil meraih medali emas, tetapi juga mencatatkan prestasi sebagai atlet debutan yang langsung sukses di Olimpiade.

Rizki menunjukkan emosi mendalam setelah meraih emas pada penampilan pertamanya di ajang Olimpiade. Pada usia dua puluh satu tahun, satu bulan, dan dua puluh dua hari, Rizki menjadi atlet termuda yang meraih medali emas untuk Indonesia, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Susy Susanti. Susy Susanti meraih medali emas di Olimpiade satu ribu sembilan ratus sembilan puluh dua di Barcelona pada usia dua puluh satu tahun, lima bulan, dan dua puluh empat hari. Sejak Lisa Rumbewas meraih medali pada Olimpiade dua ribu di Sydney, angkat besi Indonesia selalu mampu mempersembahkan medali, dan medali emas. Dengan dedikasi dan latihan yang intens, dia berhasil mencapai puncak karirnya, menjadikannya sebagai salah satu contoh terbaik dalam dunia olahraga, Atlet Angkat Besi.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait