MotoGP Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu
MotoGP Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu

MotoGP Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu

MotoGP Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
MotoGP Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu
MotoGP Aragon, Marquez Musuh Nomor Satu

MotoGP Aragon Di Pastikan Akan Menyajikan Balapan Akhir Pekan Yang Menarik Bagi Para Pembalap Papan Atas, Terutama Francesco Bagnaia. Terlihat ia mengantisipasi pertarungan sengit yang melibatkan empat pembalap MotoGP di MotorLand Aragon. Yang mana, ini merupakan sebuah sirkuit yang menyimpan kenangan manis baginya. Meski begitu, ia tetap menyoroti Marc Marquez sebagai lawan yang harus di waspadai dalam balapan MotoGP di Aragon akhir pekan ini. Yang mana, sirkuit ini memiliki makna khusus bagi Bagnaia karena di sinilah ia mencatatkan kemenangan perdananya di kelas utama tahun 2021. Jika kembali di ingat, ini merupakan sebuah momen penting yang terjadi saat ia berhasil mengalahkan Marquez yang saat itu baru pulih dari cedera. Kemenangan tersebut menjadi awal dari perjalanan Bagnaia yang kini telah mengumpulkan 25 kemenangan di atas motor balapnya. Tercatat yang terbaru ia raih dua pekan lalu di Austria. Kemudian, hasil ini menempatkannya dalam jajaran 10 besar pembalap dengan kemenangan terbanyak sepanjang sejarah MotoGP. 

Yang mana, ini menyamai rekor sejumlah legenda termasuk Kevin Schwantz. Setibanya di Spanyol pada Kamis, Bagnaia mengingat kembali duel intensnya dengan Marquez di seri MotoGP Aragon yang sudah berlalu. Selanjutnya, Bagnaia menggambarkan betapa mengesankan rasanya dapat mengalahkan Marquez. Mengingat, di sirkuit inilah yang menjadi wilayah kekuasaan sang juara asal Cervera tersebut. Di tambah, ia akan menggunakan Ducati yang tidak selalu tampil optimal di sana. Ia mengenang kemenangan perdananya sebagai momen yang sempurna, meski ia mengakui banyak kesalahan yang di buat sepanjang perjalanannya. Namun, kesalahan-kesalahan tersebut tidak menghalanginya untuk mencapai 25 kemenangan.

Pembalap asal Italia ini kemudian mencurahkan perhatiannya pada kesalahan yang pernah di buat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Tujuannya adalah untuk menjaga persaingan gelar tetap hidup, terutama melawan Jorge Martin. Bagnaia memproyeksikan bahwa seri MotoGP di Aragon nanti akan menjadi persaingan empat arah yang sengit, namun tetap melihat Marquez sebagai favorit utama.

Marc Marquez Akan Menjadi Pesaing Terkuat Di Seri MotoGP MotorLand Aragon

Dengan situasi yang ada, Bagnaia menekankan bahwa tidak ada ruang untuk kesalahan lagi. Bagnaia menegaskan pentingnya tampil baik dan memahami potensi yang di miliki. Jika kesempatan untuk menang ada, maka ia akan berjuang untuk meraihnya. Namun, jika tidak memungkinkan maka ia akan berusaha mencapai posisi terbaik yang dapat di raih. Dalam pandangannya, Pecco menilai bahwa Marc Marquez Akan Menjadi Pesaing Terkuat Di Seri MotoGP MotorLand Aragon. Menurut Bagnaia, sirkuit ini merupakan salah satu sirkuit favorit Marquez. Bagnaia juga menambahkan bahwa selain Marquez, Bastianini dan Jorge Martin turut menjadi penantang yang kuat dalam balapan akhir pekan ini. Sehingga pertarungan antara keempat pembalap tersebut pada seri MotoGP Aragon nanti akan sangat menarik. Selanjutnya, dalam sebuah konferensi pers, Bagnaia membahas mengenai performanya saat ini dan harapannya menjelang putaran MotoGP Aragon. Ia merasa gembira berada di sirkuit yang di anggapnya menakjubkan karena memiliki perpaduan karakteristik dari berbagai lintasan terbaik di dunia.

Ia menjelaskan bahwa trek ini menawarkan kombinasi yang mengesankan dari pengereman kuat. Serta tikungan cepat maupun tikungan mengalir, sehingga membuat sirkuit ini cukup menarik. Menurutnya, motor yang mereka gunakan saat ini telah menunjukkan kecocokan yang luar biasa. Terutama di lintasan tersebut dalam dua kali kesempatan sebelumnya. Kemudian, Bagnaia juga menilai bahwa timnya memiliki potensi yang besar untuk bersaing pada MotoGP Aragon. Ia mengharapkan pertarungan yang seru dan menyenangkan, sembari menikmati kondisi cuaca yang mendukung serta permukaan aspal yang baru di lapis ulang. 

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa pelapisan ulang aspal mungkin menyebabkan keluarnya minyak yang dapat membuat trek menjadi licin. Namun, setelah berbicara dengan Celestino Vietti, ia mendengar bahwa dari tengah hari dan seterusnya cengkeraman lintasan sangat baik. Meskipun masih ada beberapa tambalan yang bisa menyebabkan selip. Baginya, selalu sulit untuk menciptakan jarak yang signifikan di Aragon, dan ia selalu senang menyaksikan balapan yang menarik di sana. 

Mengelola Jarak Dan Mempertahankan Keunggulannya Dari Marquez

Bagnaia mengungkapkan bagaimana ia telah berkembang secara mental sejak tahun 2021. Meskipun, semangat dan ambisinya untuk menang tidak pernah berubah, ia mengakui bahwa kini dirinya lebih memahami berbagai cara untuk mencapai kemenangan. Jika berada dalam situasi yang sama seperti pada 2021. Kemungkinana bahwa Bagnaia akan mencoba Mengelola Jarak Dan Mempertahankan Keunggulannya Dari Marquez dengan lebih efektif. Meskipun begitu, ia merasa bahwa pertarungannya akan tetap seru dan menantikan hasil yang serupa di akhir pekan ini.

Pecco kembali mengenang tahun 2021 sebagai tahun yang sangat unik dalam kariernya. Yang mana, ia menyatakan pada tahun itu, ia sering kali hampir meraih kemenangan. Tetapi, ia selalu di hadapkan pada kesalahan atau kendala yang menghalanginya. Namun, setelah meraih kemenangan pada seri MotoGP Aragon, ia berhasil memenangkan empat dari enam balapan berikutnya. Menurutnya, momen tersebut membawa perubahan signifikan dalam cara berpikirnya. Ia menyadari potensi serta bakatnya untuk menjadi pemenang, dan sejak saat itu ia bekerja keras untuk mencapai tingkat kemampuannya yang sekarang. Selain itu, Bagnaia juga merenungkan pencapaian 25 kemenangan yang telah di raihnya. Yang mana, ia telah menyamai rekor Juara Dunia 500 cc pada tahun 1993. Ia menjelaskan bagaimana ia tumbuh dengan mengagumi angka-angka tersebut dan mendengarkan kisah pencapaian pembalap lainnya. Tentu, hal tersebut ia barengi sambil beraspirasi untuk mencapai dan menyamai rekor tersebut.

Kevin Schwantz, yang merupakan idola masa kecil Pecco menjadi salah satu inspirasi besar baginya. Ia merasa sangat bahagia bisa mencapai pencapaian tersebut. Yang mana, dengan berhasil masuk ke dalam jajaran 10 besar pembalap dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah MotoGP. Merupakan, sesuatu yang sangat luar biasa baginya. Ketika masih kecil, ia hanya bisa bermimpi untuk sampai ke tingkat seperti itu. Kemudian, Bagnaia juga mengomentari harapannya terkait pengembangan motornya di masa depan. Meskipun ia mengaku puas dengan kondisi motornya saat ini. 

Para Pembalap Memiliki Berbagai Gaya Berkendara Yang Berbeda

Pecco mengaku bahwa tidak mungkin memiliki motor yang sempurna karena motor merupakan kombinasi dari berbagai parameter yang sulit dicapai secara ideal. Ia mencatat bahwa kekurangan motornya saat ini adalah sedikit daya cengkeram di bandingkan dengan motor di masa lalu terutama dalam beberapa situasi. Ia meminta para insinyur untuk memperhatikan hal ini ketika akan berlaga di MotoGP Aragon mendatang. Serta, ia juga sambil mengingatkan bahwa filosofi tim berubah sejak tahun 2020. Yang mana, ketika insinyur menyadari bahwa di Ducati, Para Pembalap Memiliki Berbagai Gaya Berkendara Yang Berbeda. Lebih lanjut, Bagnaia menambahkan bahwa para insinyur mulai menyesuaikan sistem pengereman mesin untuk semua pembalap. Yang mana, ini kemudian meningkatkan performa motor secara signifikan. Hal ini juga membuat motor lebih mudah untuk berbelok dan melakukan banyak manuver di tikungan. Penyesuaian ini di harapkan dapat membuat Ducati tampil gemilang pada seri MotoGP Aragon mendatang. 

Di akhir diskusinya, Pecco meninjau kalender MotoGP 2025 dan berbagi pandangannya tentang perubahan yang akan datang. Ia menyebutkan bahwa musim akan di mulai di Thailand. Yang mana, untuk pertama kalinya akan di gelar pada periode tanpa musim badai. Kemudian, ia juga menyoroti kembalinya sirkuit Brno yang ia anggap sebagai salah satu sirkuit terbaik yang pernah di kunjungi di masa lalu. Terakhir, ia merasa sangat senang untuk bisa kembali ke sana. Baginya, kembalinya Brno ke kalender MotoGP adalah perkembangan yang positif dan semenarik seri MotoGP Aragon.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait