ANALISA24

Berita Viral Terkini & Terupdate

Sport

Mijain Lopez Nunez, Atlet Gulat Cuba Meraih Medali Emas Ke 5

Mijain Lopez Nunez, Atlet Gulat Cuba Meraih Medali Emas Ke 5
Mijain Lopez Nunez, Atlet Gulat Cuba Meraih Medali Emas Ke 5

Mijain Lopez Nunez, Atlet Gulat Asal Negara Cuba Meraih Medali Emas Berturut – Turut Pada Pergelaran Olimpiade. Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat kembali mencatatkan rekor baru dalam dunia olahraga. Kali ini melalui aksi luar biasa dari pegulat asal Cuba, Lopez. Lopez berhasil menorehkan sejarah sebagai atlet pertama yang sukses meraih 5 medali emas berturut – turut dalam cabang olahraga yang sama, yakni gulat Greco-Roman. Pada final nomor 130 kilogram, Lopez mengalahkan Atlet Chile, Yasmani Acosta. Dan memastikan medali emas kelima yang sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang hanya empat kali diraih oleh beberapa atlet legendaris, termasuk Carl Lewis dan Michael Phelps.

Selama karier gemilangnya di enam Olimpiade, Mijain Lopez telah mencatatkan dua puluh dua kemenangan, hanya 1 kali kalah. Yakni di perempat final Olimpiade Athena dua ribu empat. Sejak Olimpiade Beijing dua ribu delapan, Lopez tak terbendung, memperkuat posisinya sebagai salah satu atlet terhebat sepanjang masa. Lopez menyampaikan, bahwa setiap edisi Olimpiade memiliki makna tersendiri baginya: Beijing berarti masa muda, London tentang transendensi. Rio mewakili kerja keras, Tokyo adalah pengorbanan, dan Paris menjadi simbol kegembiraan. Ia menambahkan, untuk mencapai semua pencapaian ini, diperlukan cinta mendalam terhadap olahraga dan dedikasi yang besar terhadap pekerjaan.

Meskipun sempat mengumumkan rencana pensiun setelah Olimpiade Tokyo dua ribu dua puluh. Lopez yang kini berusia empat puluh dua tahun memutuskan kembali berlaga dengan motivasi mencetak sejarah lebih lanjut. Setelah pertandingan final di Paris, Lopez mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton sebuah tradisi yang menandai akhir karier seorang pegulat. Ia menyatakan bahwa sudah waktunya memberi ruang bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan. Dan bahwa gulat adalah cinta seumur hidupnya, menandai akhir yang emosional dari karier luar biasa di dunia olahraga.

Mijain Lopez Nunez, Meraih 5 Medali Emas Di 5 Olimpiade Beruntun

Mijain Lopez Nunez, Meraih 5 Medali Emas Di 5 Olimpiade Beruntun. Atlet gulat asal Cuba, Lopez, menorehkan sejarah luar biasa di setiap Olimpiade dengan meraih medali emas kelima beruntun sejak dua ribu delapan. Nunez mengakhiri kiprahnya di Olimpiade dua ribu dua puluh empat dengan kemenangan enam – nol atas Acosta, yang menegaskan posisinya sebagai juara untuk kali kelima dalam gulat Roman kelas seratus tiga puluh KG putra. Pada umur empat puluh satu tahun, Mijain Lopez Nunez menunjukkan bahwa ia masih mampu bersaing di tingkat tertinggi dan menjadi juara. Seorang pegulat yang di juluki Raksasa dari Cuba ini menjadi atlet gulat pertama di pergelaran Olimpiade yang berhasil meraih lima medali emas.

Debut Olimpiade Nunez terjadi pada dua ribu empat, di mana ia gagal meraih medali. Namun, setelah lima kali menjadi juara dunia dan tiga kali memenangkan Piala Dunia, Nunez berhasil meraih medali emas pertamanya pada dua ribu delapan. Setelah Olimpiade Beijing, Nunez terus mempertahankan dominasinya sebagai raja gulat Roman di kelas terberat.

Setelah hampir 2 dekade mendominasi arena Cabor gulat di Olimpiade, Mijain Lopez Nunez akan mengakhiri karir profesionalnya. Pembawa bendera Cuba di Olimpiade dua ribu delapan dan dua ribu dua belas ini meletakkan sepatunya di atas matras saat seusai pertandingan final. Nunez mengungkapkan rasa sedihnya, merasa seolah meninggalkan bagian dari hidupnya di arena tersebut. Ia berharap bahwa warisan yang ditinggalkannya akan menginspirasi beberapa anak muda. Dengan penuh emosi, Nunez terlihat menahan air matanya sambil menyambangi pelatih, menandai momen bahagia setelah meraih emas kelima di Olimpiade.

Monster Gulat Asal Negara Cuba

Mijain Lopez Nunez, di juluki Monster Gulat Asal Negara Cuba karena sudah berhasil meraih Medali Emas lima kali beruntun. Karena berhasil melakukannya dalam cabang olahraga dan nomor yang sama. Mijain Lopez telah mengukir prestasi luar biasa dengan meraih medali emas dalam lima edisi Olimpiade yang berbeda. Hingga saat ini, Michael Phelps masih tercatat sebagai peraih medali emas Olimpiade terbanyak dengan total dua puluh tiga medali. Namun, Phelps hanya mampu memenangkan medali emas dalam empat edisi Olimpiade yang berbeda. Yaitu pada tahun dua ribu empat, dua ribu delapan, dua ribu dua belas, dan dua ribu enam belas. Sebelum Olimpiade dua ribu dua puluh empat, rekor tertinggi dalam meraih medali emas di nomor perseorangan yang sama hanya tercatat sebanyak empat kali. Hanya ada tujuh atlet yang berhasil memenangkan medali emas di nomor dan cabang yang sama dalam empat edisi Olimpiade berbeda. Mereka adalah Paul Elvstrom, Al Oerter, Carl Lewis, dan Michael Phelps.

Selain itu, ada juga Vincent Hancock dari Amerika Serikat di nomor skeet cabang menembak. Katie Ledecky dari Amerika Serikat di nomor delapan ratus meter gaya bebas cabang renang. Dan tentu saja Mijain Lopez dari Kuba di nomor seratus tiga puluh kilogram cabang gulat Greco-Roman. Nama terakhir inilah yang baru saja mencetak sejarah di Olimpiade dua ribu dua puluh empat. Mijain Lopez memenangkan medali emas di nomor seratus tiga puluh kilogram cabang gulat Greco-Roman setelah mengalahkan Yasmani Acosta dari Chile pada laga final yang berlangsung pada hari Selasa, enam Agustus dua ribu dua puluh empat di Grand Palais Ephemere, Paris.

Pensiun Setelah Olimpiade Paris 2024

Mijain Lopez Nunez, Atlet asal Negara Cuba berencana Pensiun Setelah Olimpiade Paris 2024. Mijain Lopez Nunez, seorang pegulat legendaris dari Kuba, mencatat sejarah dengan meraih medali emas kelimanya di Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat pada Rabu, tujuh Agustus. Prestasi ini menobatkannya sebagai atlet pertama yang telah berhasil memenangkan sekaligus 5 medali emas dalam lima edisi Olimpiade berturut-turut. Mijain Lopez sebelumnya mengumpulkan emas di Olimpiade Beijing dua ribu delapan, London dua ribu dua belas, Rio dua ribu enam belas, Tokyo dua ribu dua puluh, dan kini di Paris dua ribu dua puluh empat.

Perjalanan Lopez di Olimpiade Paris dua ribu dua puluh empat tidaklah mudah, menghadirkan banyak tantangan. Bertanding dalam kategori Greco-Roman seratus tiga puluh kilogram, ia menghadapi lawan-lawan tangguh di setiap babak. Pada semifinal, Lopez mengalahkan Sabah Shariati dari Azerbaijan dengan skor empat-satu. Di final, Lopez kembali memperlihatkan keunggulannya sebagai unggulan pertama. Ia menghadapi Yasmani Acosta, atlet asal Chili yang juga merupakan pesaing kuat. Dengan penampilan yang sangat dominan, Lopez memenangkan pertandingan dengan skor telak enam-nol, mengukuhkan dirinya sebagai juara yang tak tertandingi.

Setelah memastikan kemenangan gemilangnya, Lopez melakukan gestur yang mengejutkan dengan meletakkan sepatunya di tengah matras. Sebuah tradisi dalam dunia gulat yang menandakan pengunduran diri. Dengan Gestur tersebut menandakan kode bahwasanya ia akan pensiun. Lopez, yang akan genap berusia empat puluh dua tahun pada dua puluh Agustus. Telah menjadi ikon gulat dunia sekaligus kebanggaan Kuba. Di juluki El Terrible, prestasi luar biasanya di Olimpiade. Setelah berbagai tantangan dan pencapaian yang mengesankan, perjalanan yang luar biasa ini akhirnya berakhir dengan kesuksesan besar berkat dedikasi yang ditunjukkan oleh Mijain Lopez Nunez.