ANALISA24

Berita Viral Terkini & Terupdate

Finance

Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Di Prediksi Meningkat

Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Di Prediksi Meningkat
Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Di Prediksi Meningkat

Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Di Prediksi Akan Terus Meningkat Yang Mana Nilainya Saat Ini Mencapai 80 Miliar USD. Pentingnya menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi pertumbuhan market digital di Indonesia. Yang mana, pernyataan tersebut di utarakan oleh Airlangga Hartanto selaku Menko Bidang Perekonomian. Ia melihat bahwa tantangan yang besar yang harus di hadapi mengharuskan pemerintah melakukan upaya tersebut. Upaya yang dapat di lakukan oleh pemerintah ialah dengan mampu atau menyediakan teknologi. Yang mana, teknologi ini akan membantu digitalisasi beberapa sektor di perekonomian. Hasil akhir yang di harapkan ialah terdorongnya industri di masa depan dengan terciptanya SDM yang mumpuni. Hal ini sejalan dengan prinsip dari digitalisasi tersebut. Yang mana, SDM yang kompeten harus di miliki demi mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Mengingat perkembangan AI generatif serta kondisi geopolitik saat ini, banyak mahasiswa yang seharusnya di berikan kesempatan belajar di Universitas Tsinghua. Pernyataan tersebut di sampaikan oleh Airlangga pada Sabtu, 2 Agustus 2024. 

Pada pertemuan Airlangga dengan Ketua Universitas Tsinghua, Professor Qiu Yong dalam acara Breakfast Meeting. Airlangga menambahkan bahwa demi mendukung tujuan tersebut, fasilitas di Kura Kura Bali dapat menjadi sarana dan prasarana yang tepat. Di sisi lain, tahun 2045 di targetkan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Yang mana pada tahun tersebut, dengan pendapatan perkapita di kisaran 26ribu USD serta 320 juta penduduk. Tentu saja, dengan nilai mencapai 9 triliun USD akan di capai sebagai bentuk dari pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi digital. 

Terkhusus di bidang teknologi dan inovasi, fasilitas yang berkualitas dari pusat pendidikan sangat penting untuk mencapai target tersebut. Yang mana, dengan berkolaborasi dengan Universitas Tsinghua merupakan salah satu upaya tercapainya target tersebut. Mengingat saat ini hanya 50 mahasiswa yang dapat belajar di sana. Maka, dengan kolaborasi tersebut di harapkan penambahan kuota mahasiswa asal Indonesia dapat di realisasikan.

Menghadapi Tantangan Besar Akan Pertumbuhan Ekonomi Digital

Dengan jumlah penduduk negeri ini yang besar, program yang di bicarakan oleh Menko Airlangga perlu lebih inklusif. Seperti, pengoptimalan dari proyeksi bonus demografi dalam tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu, demi Menghadapi Tantangan Besar Akan Pertumbuhan Ekonomi Digital, di harapkan program ini dapat memperkuat SDM dalam negeri. Sehingga, keberlanjutan akan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dapat terus terjadi dan berkembang. 

Perkiraan nilai pada tahun 2030 yang mencapai 600 miliar USD di yakini oleh Menko Airlangga terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi digital. Prediksi tersebut tak hanya terhadap ekonomi dalam negeri. Ia juga percaya bahwa di tahun yang sama, dengan nilai mencapai 2 triliun USD akan tercapai pada pasar ASEAN terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Yang mana, prediksi yang di sebut oleh Menko Airlangga tersebut sejalan penerapan negara-negara ASEAN terahdap DEFA. DEFA atau Digital Economy Framework Agreement yang juga di adopsi oleh Indonesia. Hal ini di percaya dapat mendorong hingga dua kali lipat pertumbuhan ekonomi digital baik di Indonesia maupun ASEAN. Menko Airlangga juga menyebutkan bahwa ekonomi digital ASEAN dapat mencapai 4 triliun USD dari yang nilai biasanya hanya 2 triliun USD. Pernyataan tersebut ia sampaikan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 dalam acara pembukaan KKI (Karya Kreatif Indonesia) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital. 

Perkiraan yang ia sampaikan tersebut memproyeksikan pertumbuhan nilai sebesar 360 miliar USD bagi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2030. Serta, peningkatannilai hingga 600 miliar USD kemungkinan dapat terjadi. Yang mana, dengan peningkatan pembayaran elektronik, otentikasi dan identifikasi digital. Kemudian e-commerce lintas batas, hingga perdagangan digital harus di penuhi sebagai syarat dasar agar tujuan dan hasil tersebut dapat tercapai. Serta, kebutuhan terhadap sistem keamanan digital yang andal dan mutakhir juga harus terpenuhi mengingat upaya digitalisasi tersebut.

Startup Di Indonesia Lebih Tinggi Secara Jumlah

Jika di lakukan perbandingan dengan wilayah lain di dunia, BI atau Bank Indoensia saat ini sudah berada di depan. Yang mana, pernyataan tersebut di dasari dalam hal electronic payment menurut Menko Airlangga. Kemudian, jumlah startup atau perusahaan rintisan di Indonesia juga mendukung proyeksi ekonomi digital dalam negeri. Yang mana, sebuah data menunjukkan bahwa Indoensia berada di urutan ke-6 dengan startup terbanyak di dunia. Hal ini memberikan pertumbuhan ekonomi digital semakin di sambut dengan baik serta menjadi hal yang di andalkan negara. Menko Airlangga juga menyoroti bahwa jika di bandingkan dengan Jerman, Startup Di Indonesia Lebih Tinggi Secara Jumlah. Kemudian tak hanya tentang jumlah, startup Indonesia juga tentu yang terbanyak di ASEAN jika di hitung berdasarkan startup inovatif. 

J&T Express dan Goto juga melengkapi posisi startup Indonesia yang berhasil memasuki decacorn. Serta, terdapat 15 startup Indoensia yang saat ini berada pada tahap unicorn. Data dari pencapaian ini memberikan potensi terhadap ekonomi digital di kawasan ASEAN. Tak hanya itu, peluang besar sebagai pemimpin ekonomi juga di percayai dapat di capai oleh negeri ini. Dengan berbagai dukungan inisiatif digital serta adanya DEFA, pertumbuhan ekonomi di harapkan akan tercapai terhadap ekonomi digital Indonesia. Serta, harapan besar terhadap pencapaian target yang terus bertumbuh terhadap ekonomi digital di Indonesia. Dalam ranah keuangan dan ekosistem digital, Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat. Yang mana, peringkat daya saing digital dunia yang meningkat menjadi acuan dari kemajuan tersebut. Peningkatan level sebanyak 11 tingkatan berhasil di tapaki Indonesia pada tahun 2023. Sebelumnya, Indonesia dengan peringkat ke-56 pada tahun 2019, yang kemudian naik menjadi peringkat ke-45. 

Riset tersebut juga mencatat keunggulan daya saing digital Indonesia terhadap beberapa negara di Asia lainnya. Yang mana, negara negara tersebut ialah Mongolia di posisi ke-63, Filipina di posisi ke-59, dan India di posisi ke-49. 

Memastikan Pertumbuhan Ekonomi Digital Baik Lokal Maupun Global Dapat Terus Berjalan

Indonesia sendiri masih berada di bawah negara tetangga dalam hal daya saing digital. Negara-negara tersebut ialah Thailand yang berada di posisi ke-35, kemudian Malaysia di posisi ke-33, dan Singapura yang berada di posisi ke-3. Meskipun terdapat tantangan terhadap negara tetangga dalam hal daya saing digital. Sektor yang harus di perkuat dengan melakukan pertumbuhan ekonomi di sektor digital tercermin oleh Indonesia terhadap peningkatan tersebut. Demi Memastikan Pertumbuhan Ekonomi Digital Baik Lokal Maupun Global Dapat Terus Berjalan di Indonesia. Infrastruktur digital dan keuangan terus di upayakan pemerintah untuk mendorong peningkatan tersebut. 

Yang mana, dengan Indonesia yang saat ini menempati posisi ke-6 dalam jumlah startup. Serta terbanyak di ASEAN dengan jumlah startup inovatif yang bahkan membuat Jerman berada di bawah Indonesia. Indonesia memiliki peluang yang besar dalamhal menguasai atau memimpin pasar ekonomi digital. Yang mana, ekspansi global dan inovasi yang di tunjukkan, serta unggul dalam hal jumlah startup, pencapaian ini menunjukkan Indonesia sedang mengalami Pertumbuhan Ekonomi Digital.