ANALISA24

Harga BBM Pertamina Bulan Agustus 2024 Ada Perubahan

Harga BBM Pertamina Bulan Agustus 2024 Ada Perubahan
Harga BBM Pertamina Bulan Agustus 2024 Ada Perubahan

Harga BBM Pertamina Pada Bulan Agustus Tahun 2024 Ada Penaikan Harga Terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi Pertamax. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga. Telah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax menjadi tiga belas ribu tujuh ratus per liter. Dari harga sebelumnya yang mencapai dua belas ribu sembilan ratus lima puluh per liter. Harga terbaru ini berlaku di seluruh SPBU Pertamina, khususnya di area DKI Jakarta dan sekitarnya. Terhitung mulai hari ini, Sabtu, tanggal sepuluh Agustus dua ribu dua puluh empat. Lalu, apa yang menjadi latar belakang dari perubahan harga nonsubsidi Pertamina pada bulan ini? Heppy Wulansari, menerangkan bahwasanya penyesuaian BBM non subsidi sudah di lakukan oleh semua cabang usaha pada awal bulan Agustus dua ribu dua puluh empat. Heppy mengungkapkan bahwa penyesuaian ini membuat harga BBM non subsidi Pertamax menjadi tiga belas ribu tujuh ratus per liter.

Sejalan dengan badan usaha lainnya, Pertamina melakukan perubahan BBM nonsubsidi secara pelan . Sebelumnya, BBM nonsubsidi lainnya seperti Pertamax Green sembilan lima, Pertamax Turbo, dan Dex. Mengalami penyesuaian harga sejak awal Agustus, sebagaimana di jelaskan Heppy pada keterangan resminya pada Sabtu. Selanjutnya, Heppy menjelaskan bahwa kebijakan perubahan harga non subsidi Pertamina juga memikirkan dari segi ekonomi. Meski ICP sudah naik sejak akhir tri mester pertama tahun ini. Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi Pertamina tidak mengalami perubahan mulai bulan Maret dua ribu dua puluh empat. Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina saat ini masih dianggap terjangkau, dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat sebagai salah satu faktor utama.

Harga BBM Pertamina Non Subsidi Pertamax Naik

Harga BBM Pertamina Non Subsidi Pertamax Naik jadi Rp13.700 / Liter. Kenaikan harga ini dapat di temukan di situs web Pertamina. Harga BBM Pertamax yang mencapai tiga belas ribu tujuh ratus per liter berlaku di beberapa wilayah seperti Aceh, DKI Jakarta, dan sebagainya. Sedangkan, di Sumbar, Riau, dan Riau, harga BBM Pertamax di patok empat belas ribu tiga ratus per liter. Di Sumut, Sumsel, Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, harga BBM Pertamax mencapai empat belas ribu / liter. Di kawasan Sabang, harga BBM Pertamax jauh lebih rendah, yaitu Rp dua belas ribu enam ratus per liter.

Heppy Wulansari, menerangkan bahwasanya perubahan harga Pertamax mengacu pada harga minyak dunia / ICP serta nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Heppy menambahkan bahwa sebelum Pertamina, semua cabang sudah melakukan perubahan BBM non subsidi sejak awal bulan Agustus dua ribu dua puluh empat. Sebagaimana badan usaha lainnya, Pertamina juga melakukan penyesuaian BBM nonsubsidi secara bertahap. BBM non subsidi lainnya, seperti Pertamax Green sembilan puluh lima, Turbo, dan Dex, sudah mengalami penyesuaian harga pada awal Agustus lalu, sebagaimana di jelaskan Heppy. Ia melanjutkan bahwa perubahan BBM non subsidi selalu melihat dari segi ekonomi. Meski ICP telah naik pada akhir tahun ini, harga BBM nonsubsidi Pertamina tetap tidak berubah sejak Maret dua ribu dua puluh empat.

Masyarakat Tidak Perlu Panik

Harga BBM Pertamina Nonsubsidi Pertamax Naik, Masyarakat Tidak Perlu Panik. Penyesuaian harga BBM nonsubsidi oleh Pertamina Patra Niaga di dasarkan pada tren rata-rata harga minyak dunia atau ICP. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) juga menjadi pertimbangan penting. Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengungkapkan bahwa penyesuaian harga BBM nonsubsidi telah di lakukan oleh semua badan usaha sejak awal bulan Agustus dua ribu dua puluh empat. Dengan adanya penyesuaian ini, harga Pertamax menjadi Rp tiga belas ribu tujuh ratus per liter untuk wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Heppy menjelaskan bahwa kebijakan penyesuaian BBM nonsubsidi Pertamina selalu memperhitungkan stabilitas ekonomi. Meskipun tren ICP telah mengalami kenaikan sejak akhir trimester pertama tahun ini. BBM nonsubsidi Pertamina Patra Niaga tetap tidak berubah sejak Maret dua ribu dua puluh empat. Penetapan harga juga di lakukan dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat sebagai faktor utama, sehingga harga yang di tetapkan tetap yang paling terjangkau. Sementara itu, Area Manager Comm, Rel, & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi. Di tempat terpisah menyatakan bahwa fluktuasi harga BBM adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak memberikan reaksi yang berlebihan terhadap perubahan harga. Ahad menegaskan bahwa harga BBM nonsubsidi akan selalu mengikuti harga keekonomian minyak dunia dan Pertamina tetap menawarkan harga yang paling murah.

Ia menambahkan bahwa harga BBM nonsubsidi pernah mengalami penurunan pada bulan Januari dua ribu dua puluh empat. Yang membantah anggapan bahwa harga BBM tidak mungkin turun. Ahad menekankan bahwa penurunan harga yang pernah terjadi menunjukkan bahwa harga BBM tidak selalu mengalami kenaikan dan Pertamina berupaya untuk tetap memberikan harga yang terjangkau kepada pelanggan setianya.

Harga BBM Pertamina Yang Murah

Pada kenaikan BBM Nonsubsidi Pertamax, Pertalite menjadi Harga BBM Pertamina Yang Murah. Pertamina menjadi penyedia BBM terakhir yang menyesuaikan harga pada bulan Agustus. Perusahaan milik negara ini melakukan penyesuaian harga pada BBM nonsubsidi jenis Pertamax. Harga Pertamax, yang setara dengan oktan sembilan puluh dua. Mengalami kenaikan menjadi tiga belas ribu tujuh ratus per liter dari harga sebelumnya yang sebesar dua belas ribu sembilan ratus lima puluh per liter. BBM nonsubsidi lainnya juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Sebagai contoh, harga Pertamax Green sembilan puluh lima naik menjadi lima belas ribu dari harga awalnya yang tiga belas ribu sembilan ratus per liter.

Penyesuaian harga Pertamax, sebagai produk BBM nonsubsidi dari Pertamina Patra Niaga. Berdasarkan pada tren rata-rata harga minyak dunia atau ICP serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Di pasar untuk oktan sembilan puluh dua, harga tertinggi di jual oleh Shell dengan harga empat belas ribu lima ratus dua puluh per liter. Di ikuti oleh Vivo yang menjual dengan harga empat belas ribu tiga ratus dua puluh per liter. Dan BP dengan harga tiga belas ribu delapan ratus lima puluh per liter. Pertamina menawarkan harga Pertamax yang paling murah, yaitu Rp tiga belas ribu tujuh ratus per liter.

Sementara itu, pada pasar oktan sembilan puluh lima. Pertamina menawarkan Pertamax Green dengan harga Rp lima belas ribu per liter, menjadikannya sebagai opsi yang paling terjangkau. Sebaliknya, BP dan Shell menjual BBM dengan oktan yang sama pada harga lima belas ribu tiga ratus tujuh puluh per liter, yang merupakan harga tertinggi. Vivo menjual produk serupa dengan harga Rp lima belas ribu seratus lima puluh per liter. Dengan berbagai kebijakan dan perubahan pasar yang dinamis, keputusan terbaru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada konsumen, terutama terkait dengan penyesuaian Harga BBM Pertamina.

Exit mobile version